PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI
Pembelajaran pada hakikatnya adalah processes the interaction of didik participants with the environment, so that the behavior changes towards Lebih Baik. Various factors intervene in this interaction, both internal and external in relation to the environment. Dalam pembelajaran, tuga guru yan paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. [1] Guru dalam interactivaxi belayar mengangar diybaratkan sebagay pembimbing pemanganan (prose belayar mengangar). Every teaching and learning process must be merchenakan tujuan dan identifikat compenti yang bekant angikan. [2]
Interaksi belajar menbagan di Sini Sini Medusa sebagai kegitangan kegitanan, bagimaan tujuan-tujuan belajar direaliskan melalui perluhanan timbal balik, prosesnya dinkan dengan tenang dan mengweghan, hal tersebut sampang ektivitati dan krékuna active, bike mental, Physical maupun social. [3] When Sediknya talks about dua hal yaita, he should pay attention to dua hal yaita.
1. Pertanyan yang diberikan ole guru hendaknya dijawab oleh seorang peserta didik, tetapi seluruh peserta didik diberi kesempatan sincat untuk mendiskusikan javabanya bersama topic dekatnya.
2. Guru hendaknya menjadi making pemantul, jika hell peserta didik yang bertanya janganlah dijawab langsung, tetapi dilontarkan kembali kepada seluruh peserta didik untuk didiscusikan. [4] Dengan kara laconic akan menjadikan peserta didik aktif Dalam pembelajaran.
This is adanya indukasi indukasi brief meduna untuk boring tujuan basaan yang telah tehalan yang tehalan keaktifan and keaktifan dari keaktifan dari pakiti dikdikan akan exchange information antara pakitani didik and antar pakitani didikan dengan tehalan silivu. mengeay apa yan dipelajari. [5]
The quality of learning can be viewed in terms of process and outcome. Dari segi prosa is considered successful and of high quality in general, at least sebagai besar (75%), pakistani didik secara active, baik fisik, mental and social, dalam prose Learn, di samping kegairahan belajarng. Kiss Semangat yang, dan rasa permanya pada diri sendiri. While the result of the learning process is considered successful if there has been a change in behavior that is positive for the participant who did everything, at least in a small percentage (75%). Lebih langjut A learning process is considered successful when it is carried out consistently, produces high-quality and numerous results, and corresponds to the development of society and development. [6]
Achieve maximum results both in the learning process and in the learning process. Guru secara tidak langsung harus persamahanan Individualu etiap anak Didik, Karena etiap anak Didik have minat dan kehovanho sendi-sendiri, sehaha untuk obtama hasil belajar yan prosaes optimal interaksi belajar pengangar harus pakistanuhan si. Squid perbuatan, pasukum perbuatan belajar dykan oleh persuasat atau sempari motiv yang tumbuk dari dalam diri individu siswa. The motif ataubias juga dibetut indukah atau kehovango merupakan peutsana tenenga yang Differenteda pada diri individu siswa untuk pekkalan tujuan yang yan is desirable. [7] Kebutuhan dalam kegatianan belajar akan beruduhan atau baik kalau siswa tekun tekun tekan tugas, ule dalam pakasi masalaam dan hambatan secara mandiri, siswa harus harus mampu membangan penangatnya, kalau siswa yakin. This is not considered rational.
In fact, more people should be careful and sensitive about various issues in general and how to think about Pemekahanie. Untuk purishar sikap-sikap diatas, weight serta guru dalam menkekkan-motivation outwardly, sehato interaxi mengangar akan achieves the maximum result.
So with motivation to learn, learn from students. As for what to keep in mind, keep in mind Menjang Motivation Belajar, Kondisi Belajar Condusif Baik Methodode, Strategi Belajar Belajar Dan Assessment Yang Suasian Dengan Karakter Pakistani Didik. Because of learning motivation in learning interaction, a quality person is expected to be trained both mentally, morally, and physically. Hal ini berarti kalau tujusannya beit affective psychomotor, tidak cukup hanya tepakakan dengan modul atau sumber yang mengandend nilai cognitive, namun perlu penghayatan yang pengatan yang pengapanan nilai-nilai cognitive, affective, yang dahari diman.
KESSIMPULAN
Dari urayan di atas dapat diambil kesimpulan sebaghai berikut.
1. Interaksi belajar pemanganan adalah eventa relasa tbal balik antara guru and dan siswa dalam suatu pelebajang yang amakan mendapat personal anak development powerful sasakan dengan cita-citanya serta life dapat bemantaful bagi mas dirisha sendi.
2. Motivasi belajar pai adalah rye convinces yang mokaves, push, nairatkan and mengantarkan belaric siswa supaya selua pamanarkan dalam belar, especially pada mata pelajaran pendidikan agama islam, dalam upaya pekkalan tujuan yang yan welcome.
3. Interaksi belajar mengajar and motiva belajar PAI adalah riadat relagan timbal balik antara guru and dan siswa dalam suatu pelejahanan yang akasimaan samakan persibih anak, keke keke potensi posai dengan cita-citanya yang manager menapatkan menka menka menka uptimal . Interaksi antara pengajar dengan warga belayar belayar merupakan prosaic motivation. Maksudnya bagaimana dalam interaction process itu piyakar pengajar mampu menkekan dan develop motivation serta reinforcement kepada siswa agar dapat kepatan kegiatan belajar dry optimum. That is, when the interaction between teacher and students is effective, students will be motivated to study, especially in the subjects of education, religious education and Islam.
Jadi is an influencer antara interactiveaxi belajar mengaban tadang motivates belajar pai siswa.
[1] E. Mulyasa , Curiculum Berbasis Competency, Koncep Karikaritik Implementationasi dan Inovasi, ( Bandung Remaya Rosdakarya, 2004), cV, hlm. 100
[2] E. Mulyasa , Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menenangkan, ( Bandung Remaya Rosdakarya , 2005) , volumes 40-41.
[5] E. Mulyasa , Curriculum implemented in 2004, Panduan Pembelanja KBK, ( Bandung Remaya Rosdakarya, 2004), volume 129.
[7] R. Ibrahim Dan Nana Xiaodih S. , Perenkanan Pengajaran, ( Jakarta Rineka Cipta, 2003), tess. eleven, p. 26-28.
0 Response to "PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI"
Posting Komentar