PEMBINAAN KEBERAGAMAAN
1. See Pembina from Beramagam
Sikap Masariakat, both group and simple, have values Melembaga Antara Yang Satu Dengan Lainnya Yang Relakten Erat Sao Perduang Suatu System Yaitu Pedaman Dari Concept Ide Dalam Keudabangan Yang Mendorapan and Kuat Terkeiseorang. Sala satu system is Adala Agama.
Agama Merupakan Reflexi Atas Iman Yang tidak hanya mereflexikan gaudaibmana perkaiaan agama diungkapkan dalam gehidung agama, baik relakuten dengan aspect social. Qarena from Bergaman Merupakan Rai Persusat Keidao, Perbutan, from Lakwan, Yang Talah Menjadi Kolkata, Dan from Bergaman Dapat Menjadi Prilaku Religiman Yang Halamanu/Text Yaitu Al-Qur'an and Hadith. [1]
In this case, the problem of cyber space may be the most widespread problem in the history of human life around the world. Perilaku Hidup Bergamyan Yang Amat Luas Dan Terbesar Ke Muka Bumi Ini, Medjajang Partican Dari Hidup Ke Berdian Yang Dapat Expera Dalam Aneka Korak Yang Berbeda. The life of Kebaragaman can be realized as Segaga Kyosana Ataupa Perilaku Kengeni Keberagaman Dalam Agama.
Kesadaran Agama Dalam Pengamanan Sekreng Lebih Sis Batin Dalam Gehidung Yang Ada Caitanya Dengan Yang Holy Yang. Dari Agama Agama Serta Pengamanan Kemada Maka akan munpul sikap kebarengama yang Submitted by oleh sekung. Hal ini dapat udukada selectur untuk bertinkah laku sasoi dengan kadar ketatanya tepagan agama.
Religious issues in cyberspace life can be seen from the relationship between human vision and belief at the level of thinking in the thought process to clear the human mind of all things. Dalam Hal Ini Kebaragaman's life has different dimensions. Diantania; Dimensi Pemaknan Agama, Ritual and Worship, Socialisasi Agama, Dan Mnangut Dimensi Penkamanan Kemada.
1) Size Pemaknaan Agama
Makna Agama Bagi Etap Orang Berbeda-Beda. This is due to the physiological reason of knowledge, so latar belakang budaya yang mempengarui vs pemaknaan agama. As mentioned by Dr. Harun Nosution in Muh. Emin, Bahwa "Agama" Bellamandari Dari Bahasa Sankrit Yang Berartita Tex Ataw Kitab Suchi and Mengagung Ajaran Yang Menjadi Yudanath Hidup Bagi Penganutya. [2]
You can choose from various factors for akanan dalam telelikari cara bemangama selector. Appearance from bergaman, system of application then worship, socialization and intellectual agama, serta djanjani agama dapat pelihan swereng dalam makna agama oleh drishya, misalanya kalau agama debi makna supplement hidup nor , maka banidup da hidup dalam mend it. Agama nahina satu-batunya hukum tuesa yang harus ditati. Qarena agama dimaknakan complemen gefidung, maka agama harus harus harus harus harus harus harus dalam teipah taseat geudibah, semua semua activatas beik yang yang langsang yang tidak langsang dengan ibada, harus digyi oleh semangat regimandi. Pemaknan Agama by Dari Pengamanan Persibia Karena Agama Mendia Sifat Yang Sangat Persibia, Tepai Pemaknan Agama, Talah Menjadi Collective, Sahaga Pemaknan Agama Akan Mendia Serminan Budaya Masariakat.
Elizabeth K. Nottingham, cited by Jalaluddin, argues that Agaman cannot be understood by definition but by interpretation (Pengambaran). [3] Agama Merupakan yang serta "terdapat of mana-mana" serta serikan dengan usaha manusiya untuk mengukur namanas makna dari diri sendi diri sendi e diri semesta amelon semesta. Agama deals with the person in the world of everyday life.
2) Measurement system in worship
Linkungan menjadi salah satu category masariakat yang memiliki ritual yang dibalut dengan agama, makna ritual tersebut sangat terpelihara. Kuatgna tradition ceremony medara menaka manaragima Islam ni tradition, misalkan kegiyatan meridigama yang biasa kilikada pada gametuna yaitu tahlil dan dibarengi dengan pekmakaa yasin sebelum . The sini jelas bahwa makna ritual tahlil merupakan upacara adat orang Jawa untuk memperingati siunggang yang sedang meningah, misalan memanangan mataman 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari and sebaganah o mendo.
Makna social dari acara tersebut adalah terselenggaranya silaturrahmi di lingungan sekitar. Dari events tahlil dapat kusasarat masyarakat yang ingin in manakan nilai-nilai agamanya. Salat is seen by a person who understands more than believing in Allah.
3) Scale socialization Agama
A Social View of Dalam. Linkungan dapat sedakan factor uitama en pentuntu dalam pengasanan agama. Socialisasi ini yang diartikan sebagai usaha bagaiman sesungar partcipai dalam minglingng temat tingalng yang mikehan influence takpaendan penanganan persibih dan sesungar separately. Linkungan Dapat gives insight to agamanists and gives influence to one attached to agamanya.
4) Pengalaman Keagaman size
Kegaman Merupakan Reflection Dari VC Djanjanan, Harapan and Arah Regimande Dari Suatu Masariakat. Apa Yang Dibaka Masyarakat Merupakan Apa Yang Gejali Dalam Dinamika Masarakat. Linkup yang ada di masyarakat adalah buku yang mapu mahqasat inteletatas, maka kita dapat memrediksikan bahwa masaryakat merupakan masarakat academic. Dafa Genis Genis Pengamang Yang Diungkap Adalah Ke Gitangan Salat Merkah, Dengan Bahwa Bahwa Sedikit Banyak Merupakan Pengamanan Yang Lain Seperti Puasa / Zakat.
2. Then Materi Pembinaan Keberamakan method
Untuk Besiken Materi Dari Konjumana Agama Islam, Perlu Permanesan Menengai Agama Islam. Islam Merupakan Wahyu Agama Yang Semana Manganden Critical and Universal Concept. Contents/ This Islamic doctrine governs man's relationship with the Creator on a horizontal level with his environment, a special relationship for the happiness of this world and the hereafter as well as physical needs.
Materi construção agama dapat tekankan pada dasar kismiban norma dan nilai-nilai islami, untuk itu perlu adnia yang bintamkankan dan dimantapkan yaitu aqidah (keimanan), norma-norma ibadah (hubangan dengan kaliq), asamhumbung dengan nigani (samahubungang) ). ) dengan perilaku) Serta menjuan menjuk ketaqwaan.
Penyampayan from manjan agama dapt siwawa dengan mengunakan method yang tepat serta dtunjang dengan alat bantu yang folling e kegitangan yang from jamanan, sehpa dapat thatalikan sukumasan tujuanan tujuan and from bergaman.
[1] Taufik Abdullah, Methodologi Penelitian Agama, (Yogyakarta: PT. Tiara Wakana, 1989), p. 93
[2] tired. Emin, Problematica Agama Dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989), p. 5.
[3] Jalaldin, Psychology Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), p. 225
0 Response to "PEMBINAAN KEBERAGAMAAN"
Posting Komentar