KEMASYARAKATAN DALAM ISLAM

Makallah tenang masyarakatan dalam islam dtinjaw dari few latar belakang di bawah ini.
1.       Manusia Belamanda Dari Satu Dari Yang from Mudya Mengaba Menjadi Suku-Suku and Berbengsa-Bangasa.
Semua manusia belaman dari sumber yang satu, kemuida mengba menjadi warangal makam warna, ras, budaya, dan bangsa. Mereka Kharus tetap saling sikrepa, persuasive saling dalam interaxi social (Anisa: 1, Alhujurat: 13).
2.     Difference between race, female dog, agama, etc.
Manusia di dunia besikken besargam Dan Berbeda-beda. The most obvious difference is the physical difference. For example, skin color, skin color, skin color, skin color, etc. The difference between race and sukuk-sering brings Pertenkara then Pertikaya. Bahkan tidak zenngng sampai sampai pertumpahan darah. Tindakan seperti ini sangat tidak ske perilaku perilaku islam. Although Islam Taidak Hal Seperti Itu. Allah created manusiya jaan bersuku-sukun dan berbangasa-bangasa nahina untuk compekita semperokan ke menakan yala lalu bersuda pertikayan, akan tepai agar menaka saling mengenal satu sama lain lalu bersaudra. Signature of Seperti Allah:
"Hi Manusia, verinhet kami sarikant kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan an gerenga kamu berbengsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu kenal saling-mengenal." (Susul Hujurat: 13)
3.     Hanya ketaqwaan yang menggakan dehradun manusa di mata Allah SWT.
In fact, they have the same status, which makes them superior to each other, that is, the quality of worship.
"He who is with Allah is the best of you, and he who is the most pious of you" (Surat al-Hujurat 13).
Oleg Karena Adanya Kenekaragaman Buddhaya, Agama, Traditions Dan Len-Len Itu, Maka Manusia Karus Apellakun Upaya Bersama Atas Dasar Nilai Kebakan (Albirr) Dan Ketkvan (At-Takva), Dan Jangan of Upaya Bersama Gora Atas Daisar Dan Permusukan (Almada: 2) . As for the differences, there are differences between them, and they do not fight.

The purpose of this article is as follows.
1)      Know the levels of human equality
Pada kakikatna manusiya itu sama degarat yan sama. Adgna kesenjangan social itu karena ulah manusia sendiri yang merasa lebih absolute atau for bih baik dari yang lainya. Seperti halnya talah nadama dalam latar belakang only katqwan yang mengakan degrat manusa d cc Allah su.w.
2)      Menyylangka discrimination
Adallah Salah Sattu Sink Dari Sifat Dolim Lay. Kareena dalam discrimination pedapatan perbadan haq antara satu kam dan kam yan lai. Kaum yang besikta lebih tinggi menindas Kaum di bawahnya. So kaum yang for bih lemah ha hak-hak yang for bih minim karena dibatasi oleh kam diatas mereka. Tindakan yang semena-mena seperti ina yang dibenchi olah allah. Qarena Allah Sundiri Tidak Pera Menessi Hamba-Hambania, Selegi the way Segi give physical.
3)      Manyadari Hayat Manusiya Sabagai Individual and Social Sukuk.
Manusia merupakan languuk different Yang Rupishta Dari Unsur Jasmani and Rohani. Dalam Sociologists Termividul Berarti Manusia Perseorangan (Seorang Diri) Yang Dibedakan Dari Orang Lain. [1] ITU tidak dapat dipungkiri bahwa manusia juga merupakan sukuk sosial Disabling. Dimana Sukuk Social Adalah Sukuk Yang Tidak Bisa Hidup Sendiri. Maksudna Iya Nekebuja Orang Lain Untuk Menunjang Gehiduganya. Itulah Alasanya Menpa Manusia Harus Hidup Bermasyarakat.
4)      Add the competition Solaritas bersama
Untuk masakati apa yang terkantum dalam poin ka 3d atas, perlu adania seed solidaritas besmara. Tanpa solidaritas from Berseman tidak akan terwujud. Jastrum malah akan rasa selfishness yang malah akan akan samakan dalam bab salangya. Jika rasa solidaritas itu sudah tertanam diri diri seraungan, mereka akan merasa satu from luarga. Dalam sebuah keluarga rasa kasih sayang yang be gitu be saar. Antara Yang Sattu and Yang Lainya Saling Menjaga and Saling Mendua. Bhagya Dan Duka Akan Duka Bersama Bersama.
A.    Pengertic Islam
Understanding Islam according to Bahasa:
A.       Peace: Peace , Aman Senasa, Sejatera
Qata Salam Dalam al-Qur'an, Surat al-Anam: 54, Al-Araf: 46, An-Nakhl: 32
b.      Aslama , which means rejecting the field of Islam.
Qata Aslama Dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah: 112, Al-Imron: 120, An-Nisa': 125, Al-Anam: 14
Resist.       Silmun , which means world without world.
Qata Silmun is found in Surah Al-Baqarah: 208, Muhammad: 35.
d.      Salamun , meaning Tanga, vehicle.
Understanding Islam secar termah adalah agama Allah (Heavenly) yang diwahyukan kepada Rasul-Nya sejak Nabi Adam as hinga yang terhirah Nabiyu Muhammad s.a. [2]
Secara verticale Islam samakan agar manusia tunduk, patuh dan taksin diri kepada hukum Allah. When Sekara horizontal Islam is established, Bagaimana Seduri Manusiya Domana Relasa Dengan Dirisha, Bagaimana Iya Dapat Hidup Damai, Tentram Dan Bahagia Lahir Dan Batin Serta Duniya in the Hereafter. [3]
Agama Itu Untuk Menguru Seluk is the aspect of human life, two aspects of faith, worship, social, hukum, politics, economics, ethics, etc. [4] Agama Islam merupakan Agama yang parling sempekum di Sisi Allah SWT Adala Agama Islam.
"Yang Diridai Agama (Yang Diridai) DCC Allah is only Islam." (Susali Imron: 19)
b.     Masyarakata understanding
Masyarakat Adalah Sekolompa Manusia Yang Hidup Dalam Wilaya Yang Sama and Melikum Tujan Yang Sama.
Unsur-Unsur Masakamat Massarakiat:
1.      Bach
Language allows one to make spiritual connections. Sekara jasmanyah warga masyarakat sedahedan antara satu dengan lainya tepa sekara rohania maraka bahasa. Tanpa Kulanan Rohania Masariakat Tidak Taktabi. Dengan bahasa c a c apa yang ada dalam diraha kepada cb. Tanpa chanalana itu si b tidak akan tahu apa-apa yang dihindakan, dirasakan, didinginkan, dan keperama oleh c a. Lainya Group. Dangan Interaksi Timbulah Karja Sama Dan Gefiduan Bersama Antara Ke Lompuk Persibih Itu, Sehato Tebudullah Masarakat.
2.      Apis
Power Bees Manusia Limbs. Dengan api iya dapat memasak melunakan bahan makanan yang mentah and iya menkam yang sudah sukitaman. Member of the Energy Technical API. Tenaga manusiya yang sangat terbatas menjadi tanpa batas oleh energy kerja itu. Tengaga api yang dalam benk modern menjadi up, listrik, dan atom apa yang akan if you don't have tada? Kita akan hidup sperti nek moyang kita ribuan tahun yang lalu.
3.       Agamas
Manusia Bersahaja Dahulu Ketika Pada Awal Pemanganan Djanjani, Mengadapi Alam Dan Eritat-Perstiwa Alam Dalam Gehidung Dengan Penuh Thanda Tanya. Mana yang so terjawaboleh dijanjana mereka yang dangkal mereka pulangkan pada hal-hal yang gaib. Apa yang so terjawab oleh digenjaman mereka yang dangkal, dipulangkan pada agama, antara line tentang hidup mati, ekedanan en terjawad dalam mengahadapi warangal thetada, harapan seletah mengigalkan dunya ini. Thanpa agama manusya therdampar pada gehidung jasmanya saja. Tanpa Gefiduan Rohanya Lenyap Teat Gak Itika and Dan Moral Sert Keperian Gefiduan D Seberang Kubur. [5]
Resist.    Kemasyarakatan Dalam Pendangan Islam
Masyarakat Islam Adalah Kelopus Manusia Dimana Hidup Terjaring from Budayan Islam, Yang Diamalkan Oleh Kelopus Itu Sebagai from Budayan. Dalam Artian Group ITU Be Kerja Sama Dan Hidup Bersama Be Sama Prinsip Al Koran and Hadith Dalam Gehidung. [6]
Masyarakat dalam pedasana Islam Merupakan alat ataw sarana untuk kejahan ajaran-ajaran Islam yang menyangkut gehidung bersama. Qarena Uta Masyarakat Harus Menjadi Dasar Kem Khedukhan Duniyawi Bagi Uniyawi Dan Kerja Sama Umat Menguya Andanya Suatu Futsang Manusia Yan Mesakati Semakan Esemakhan Dan Justice. [7]
d.    Penarapan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sebagai Masyarakat Yang Berlandskan Agama Islam, Sudah Suridu Semper Ke Jaran-Ajaran Islam Dalam Gehidupan Segili-Harinya. Begutu juga dengan kabinah laku sehili-hari harus perikalan perilaku seorang Muslim.
A.       Uhua Islamia
Ukuwah Islamiyah Adah Persadaran Dalam Islam. Islam Adah Sebuah from Luarga Dan Salumu Ummat Islam Merupakan Saudara.
“Orange-Orange Imanan Itu Navalet Bersaudar. Sabah itu damaikanlah (perbaikilah rupahan) antara from dua saudar itu dan taqutlah upon Allah, supaya kamu namadat rahmat. (Al-Hujurat: 10)
b.      menlong please
Islam sanggat pay attention to sifat-sifat tolong-menolong dan persatukan. Karena Masyarakat Akan Menjadi Kokoh Juga Memperingan Rai Tangungjakabna. Laut Adalah Koleksi Dari Persikan-Persikan Air Yang Beresatu. So Gunung, which is Adalah Dari Zat-zat, is merged into the Yang molecule. [8]

Baca Juga

"Tolong-menolonglah camu dalam doroman bewakana dan takwa an janganlach tolong-menolong dalam berbaat dosa dan targwamidu" (QS Almaidah: 2)
Atas Dasar Tolong-Menolong Utuna Islamic Binibu Syariat Dan Hukum-Hukumna. Dengan Tolong-Menolong Ihuna Kaum Muslimin Dahulu Menbangun Sepaha Pudangaya Merata Di Timur Dan Barat. Dengan Tolong-Menolong Tetuwana Pemanganan Merakan Dikala Itu Melangan Selangan E Dan Hawa Nafsu, Melangan Perpechahan, Dan Kehankuran, Melangan Kedeholiman and Kesbangang-Bangan, Serta Melangan Segala Makam Misangan.
Resist.       Berlomba Dalam from Baikan
Tujuan Hidup Yang Paling Mulia Adalah Salalu Berbuat Keiban, Agar Meningi Sifat Humanasanya Dan Semper Malaikat Serta Be Rakhlak Suisan Dengan Sifat Allah Yang Pengasih and Penyang Kepada Hamba-Hambania.
Allah commanded Hamba-Hambanya Agar Berbuat Kebaban and Berlomba-Lomba Berbamsanya. Allah says:
"Dan Bagi Tiap-Tiap Umat Seol Kiblatnya (Sandiri) Yan Yea Kiblatnya." Maka Berlomba-Lomblah (Dalam Membuat) from Bakan. Dimana saja kamu berada pasi Allah akan kamu sekalian (Pada Hari Qiyamat). For Allah is great in all things." (Surat al-Baqorah 148).
d.      Amar Maruf Nahi Munker
Of course Amar Maruf Nahi Munkar Merupakan Baghian Dari Amal Shalih Yaitu Sabagai Relizasao Kepedulian Social. Akan tepa ada ayat al-quran yang skara husus mengaitkan amar maruf nahi munkar dungan qualitas manusia yaytu:
"Kamu adallah yang terbaik umat yang untuk untuk manusiya, meyad ke pada yang maruf, dan mumangadari dari yang ungkar, dan bayman ke pada Allah." (QSA or Imron: 110)
Qarena Amar Maruf Nahi Munkar Merupakan Tangung Jawab Yang Yang Pada Diri Itipah Muslim, Maka Harus Kilakan Dengan Baik. [9]
And.     Hambatan - Hambatan
A.      Sifat selfishness
Apa yan akan tadiri beta kita selfishness sampa sanasana persibik tanpa batas? Kita akan samalitkan oleh generation yang malang yang merupakan akibat dari egoism and from lalian kita. [ten]
b.      Mnonzholkan from Suquan.
Berpegang kepada thali Allah itu mengendaki agar dikesampingkan syahwat hawa nafsu yang belibu oleh kesukwan, ke bangsan, dan aliran. Kesukuan tetuya yang tudukana e sekuan mereka ke dalam api perepahan e meirakan mereka dari jalan Allah. Islam [Eleven]
f.     Solusi menu suitable masariakat
A.       Ummat young Bertakwa
Taqwa Adalah Buah Agama. Taqwa Pemaya Kepada Pendasaran Puskanan Persahingan Dan Amal Atas Principles-Principles Yang Digariskan Tuhan. [12] Taqwa Merupakan Ujung Agama Dan Sakalian Pangkal Ke Budayan.
b.       Musyawara Dalam Biaral Masala
Dear Musiwarah, It can be done by involving all people with Ada Caitanya with Dimusawarahkan problem. Dengan in gitu masalah yang berat akan menjadi ringan. Rai Kerdusin Dalam Musawarah Mendiya Tengangjakabsmara. Jika hasil yang takkan yang tidak tidak persuasive dengan tujan e dan harapan, maka tidak ada salah satu patik yang disalahkan, menlang tangng jamb semua.
"Maka kamu kamu Rahmet Dari Allah-lah Kamu Makada le Hama le Matbtebagan Mereka." and Baganivar c. So ababila kamu Telah membulatkan tekad, Maka Bertawakalah Kepada Allah. Indeed Allah loves orang-orang yang bertwakkal kepada-nya. (QS Ali Imran: 159)
Resist.       Tidak Saling Mengina Antara Sesama
“Orang-orang yang beiman, jangalah group orang laki-laki merendahkan yang kumpulan yang, bole jadi ya ditertavakan itu lebih baik dari mercha you have. Meraka dirimu sendiri dan jangan kalkan dangan gelaran yang mengandung ejekan.
Umat ​​Jan Satu
Kepribadian masariakat dalam islam adalah pemanitatia yang masatinia, yang bersemboyankan onyati yang kokoh. Oleh karena itu, onyati dalam iman dan amala adallah dasar en semboyan bagi masariakat menurut nadaman islamic. [13]

KESIMPULAN
Pada hakitanya manusiya adallah sama. Hanya from Taqwanlah Yang Menksana Meraka Sis Allah. Allah created man in different ways. Agar manusia bisa mengenal dan namanaba perbadena they remembered from mudian saling bersaudara. Karena verhet Saluh Ummat Islam Adelalah Saudara. Islam teaches that Uhua Islamia hates equality very much. Tanpa uquwah ataw rasa kekuluargan tidak akan terwujud persatukan e onyati. Salah satu keistimewan ummat islam adallah rasa solaritas dan bersaman yang mereka miliky sehego islam menjadi agama yang kuat barkat unyati yang be tudadi diqalagan umatya.
Thankfully, even though there are 5 recognized religions in Indonesia, there are no religious wars here, like in Europe from the 16th century to the beginning of the 17th century.
Begutu Juga Dalam Bermasyarakat. If you practice Islam, you can practice Islam, so you can use it. Rasa kekeluargaan dan bersaman yang tertanam dalam diri merka akan keluergaan sifat gotong royong dalam rai bersama activities. This is according to the wisdom of Agama Islam preacher Agama Yang Sejahtera, Aman Sentasa, Damai and Salama.

Daftar Pustaka
Mubarok Laff, Zaki, Dick, Aqeedah Islam , Yogyakarta: UII Press, 2001.
Hassan, Muhammad Tolha, Islam Dalam Perspective Socio-Cultural , Jakarta: Lantabora Press, 2005.
Kaelany HD, MA, PhD, Islam and Aspect-Aspect Kemasyarakatan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000.
Harun Nasution, MD, Islam di Tinjau dari Varang Aspeknya Jilid I, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
Ghazalba, CD, PhD, Masariakat Islam Pengantar Sociologists and Sociographers, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
Ahmadi, Professor Pendikan Islamic Ideology Doctor, Yogyakarta: Pustaka Pelahar, Seti.I, 2005.
Sabiq, Saeed, Unsur-Unsur Dinamica Dalam Islamic, PT Intermassa, 1981.
Qutb, Muhammad, MD, Islam Agama Pembebas, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001.
Saltut, Sheikh Mahmud, Prof. Dr. Tuntunan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
Abdi al-Aziz Kamal, PhD, Islam and Masala Ras, Jakarta: Lenra, 1993.

[1] Prof. DR Ahmadi, The Ideologists of Pendikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelahar, 2005), this. Page 155
[2] Zaki Mubarok Latif dkk, Aqidah Islamic, (Yogyakarta: UII Press, 2001), p.60.
[3] Ibid. Page 58
[4] Ibid. , page 60
[5] Dr. Kalani H.D., Massachusetts, Islam and Aspect-Aspect Kemasyarakatan, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2000), pp. 159-160.
[6] Dr. Sidi Ghazalba, Masarakat Islamic Pengantar Sociology and Sociography, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), page 126.
[7] Dr. Kalani HD, Massachusetts, op. CT, page 157.
[8] Said Sabiq, Unsur-Unsur Dinamica Dalam Islamic, (PT Intermasa 1981), p. 179.
[9] Prof. DR Ahmadi, ibid. , pp. 114–115
[10] DR. Muhammad Qutb, Islam Agama Pembebas (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001) and others, p.314.
[11] Dr. Abd al-Aziz Kemal, Islam Dan Masala Ras, (Jakarta: Lentera 1993). Page 103
[12] Dr. Sidi Ghazalba, op. CT : Page 127.
[13] Prof. Dr. Siak Mahmud Sialtut, Tuntunan Islamic, (Jakarta: Bulan Bintang 1974), Jilid V, ce I hlm.162-163

Related Posts

0 Response to "KEMASYARAKATAN DALAM ISLAM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel