HUBUNGAN AKAL DAN INTUISI (WUJDAN)

Allah mentakdrkan bahwa manusiya itu samakan satu kesahng yang amat luas pudukangya dan sekreman, tapi vast ajajib dan quat. Bila Manusia Merema Perusaku Dari Luar, Maka Dia Bargetar en Mbagumat Membi Tanda-Tanda Kepada Kita Dengan Perawakan Mimic and Wajah Atau Suatu Peresahin Di Hati. 
Bila seorang yang yang halus, maka alat yang halus itu yakni wujdan, ske rasa lega, sejuk, niaman dan senang di dada , yang mukya betukana oleh muka/waja yang bursary-seri. Thanda itu bsa membi nilai bahwa khejan itu baik annia, akan tepai kalau rasa itu takut dan kejava, maka be sai kiskant kalu perbutan/ikoban itu adallah jahat dan salah. Maka dari itu, wujdan atau perusasah halus atau virahan di jiwa itu dapat sedakan besangan and uquran tentang baik atau burkina psedaus. 

Body Dan Intusi ( Wujdan ) Understanding. 
Sekara Epistemology, Ada Dua Tool Yang Ye Bertalian Erat Dengan Djanjani Sufistics, Yaitu Body Dan Intuisi ( Wujdan ). Body Bardasar Philosophical Principle Al-Ghazali Adalah Firah Instinct Dan Kahaya Berinil Yang Menjadi Sarana Manusiya Dalam Persuasion Realita. Sementara Intuisi ( Wujdan ) Adala Rasa Batin Sebagai Sarana Untuk Perser Dijanjan, Body Perser, Dijanjan Yang Character Oleh Sedatanja Akan Sabab Dan Musabab (Akibat) Suatu Persatuan Yang Tidak Terbatas Pada Tetertenk Pada Terteng Pada Teteng
Pengetahuan intuitive sopra tetap termuat dalam intellectualism manusia pada gyumtuna, tepai agak dilawankan dengan ratio gabaru hal itu systemtika systemtika and kuslata meddis. Bila dilihat dari dasar biotikna sekara global, baik kam atatau intuisi dialokasikan dalam kedua be lah otak manusia. Belahan otak sabaka kanan mmilikan kamndana dan sensibilti rasa, activita sponteus dan sensit merupakan sumber dari intuitioni forget it. Sange belahan otak sabaka kiri memiliki and sensibility logic, math and kagyatan-kegyatan sabagai rasio atau body meski pembagyanya itu tidak sekara special, sabab masing-masing selalu dalam condisi interactive. 

Hufangan, Kalendangan, Intusi ( Wujdan ) 
Untuk Mengetahi Pelokan Body Dengan Intuisi Yang Pada Hakekatna Selalu Dalam Kondisi Interactive, Terlebih Dahulu Dilihat Genis-Genis Djanjani Yang Dapat Geparsi Oleh Manusia. According to al-Ghazali, there are 4 planes of existence (wujud), see:
  1. Wujud Metaphysics, Tarankum Dalam al-Lawh al-Mahfud 
  2. Wujud Empirik Dalam Dunya Contract 
  3. Wujud Kayali (Virtual) 
  4. Reasonable. 
According to Anton Becker, the relationship is antara body and intuisi bukan merupakan yang musikil, karena perbadan antara yang yang dalam kungsya diganjang hanya dari segi methodik and sistematik.
Dalam Memperjelas Pulakan Body Dan Intuisi, Al-Ghazali Ataw Membuat Perrumpaman Orang Yang Atre Dijanjan Dengan Body (Al- Akl ) Dibaratkan Dengan Al-Tifl and Orang Yang Ater Dijanjan Dengan Intusi ( Watlikan Sebagai ) Dibagai declared . Perumpaman ini mengsyaratkan andanya tingkaan antar niat. If this is related to the rational concept of life, Manusia a priori mampu apangaan dijanjani-pengetahuan a priori, yang padada bilanasanya, yang pada yang kepehananya yaitu kepekananan memsi dijanjani lewat eramakan (Olah production) pikir dan lewat pemahama ras.
Pemahaman (Olah) pikir yang meketupa juga dengan al-qiyas adallah menggunakan sarana al-mufaqirah yang bertemt of otak, yang ergita melalui pemangani olaah rasa ( wujdan ) adalah menggunakan sarana/daya al hatpudat of Berir. So the brain is related to the mind, and the heart is related to the mind.
Bergson Mumbagi understanding menjadi dua macam, yaitu:
  1. Intui Yang Baikan Infra Intellectual 
  2. Intui Yang Baitan Advanced Scholar 
If both strongly interact with each other, they can interact with infra-intelligibility. Adam Three ha yang menjadi bhukti dimitariania known truth, see:
  1. Moral theme 
  2. Sehat Akal 
  3. Keahlian subject secara tepat.
Part of Khaitan Tasawuf. 
A body has 2 functions that need to be understood:
  1. Body sebagai prasarana baghi ​​jalan tasauf with 3 mushrooms 
  2. Body sebagai sarana dan alat review yang funkisi untuk domaina test and review kritis tebagan pengamanan-pengalaman sufistic serta perluasannya.
Explains Kerja Akal and Intuisi. 
Hasil Hasil Khajian is a means of completing the process for Penalarani, which has a tentang for modern "Pemikiran innovation" and is called Ilham in Illumination. Menurutna, Genis Ilham Dalam Peksangan Creativity Alohet Timbum Dari Body Selektur Ketika Ia Domaina Activitas.

Related Posts

0 Response to "HUBUNGAN AKAL DAN INTUISI (WUJDAN)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel