Sejarah Pemikiran Rasional dalam Islam

Pemikiran rational dalam islam, lahir ketika pesalan-persoalan theology yang diawali andanya pesalan politik yang taridan dalam gebermandah islam salatah rasulullah wafat. Sebagai Bukhti Sejarah Adalah Iradat Kissudanya Usman Bin Affan, Khalifa Ketia, Pada Tahun 656 M
Dalam in Gahan politics, Iradat Kissudanya Usman bin Afan Mahsat Perochahan Ummat Islam Mendia Dua Golongan: Sunni and Syas. Perkambangan Sejarah Islam Bukan Dalam Began Politics Saja Tepai Juga Dalam Began Agama and Be Gungan Banyak Banyak Be Lihant and Detara Arahnya Oleh Pertentangan Antara Ke Dua Golongan Be Sar Ini.
Perthikayan Yang Tadidaan Antara Ali bin Abi Talib Sebaghai from Bata Khalifa and Mu'awiyah bin Abi Sufjan blamed Ali for killing Uthman bin Affan, the governor of Demsik. Kedua pesinan tersebut try to resolve the relationship dengan jalan damai yaitu jalan hukum ( arbitration ) yang basa dikayaka pada zaman jahiliya.
Segolongan temtara ali tidak agree jalan damai ini, karena mereka forget you hate dekat meder baharyan dalam baharan. Mereka left Barisan Ali and formed Sendiri Yang Khemidu Dengan Dengan and Kam Khawarij Force. The name Khawarij is derived from Kata Karaja , Yaytu from Lur Yakni Kelur Dari Barisan Ali Bin Abi Talib, the fourth Caliph.
Meanwhile, the Khawarij believed that Ali bin Abi Talib, Mu'awiya bin Abi Sufyan, Amr Ibn al-Ash, Dan Abu Musa al-Ash'ari and other judges were unfairly infidels. Kareena dalam persengeti persenketaan tidak meng-gunakana jalan theolog, tepai dengan kambali kambali tradisi hukum kas jahiliya. The people of Khawarij are mentioned in Surah al-Ma'idah verse 44.
Harun Nasushan Kalin, Angutturi:
"Because in this verse (Al-Ma'idah: 44) Merikah Mahek Sembian La Hukmah Ila Lilah . Qarena Kebatwa Pemuka Islam D Atas Talah Nigista Kafir Dalam Arti Bahawa Menera Talah From Luar Dari Islam, Yaitu Murtad Ataw Repostat, Menara Musti Munida. Kam Khawarij Decided Untuk Mulita Menara Bermpat, tepai menuut sejarah hanya orang yang dibebani mulita Ali ibn Abi Talib yang tugasnya tugasnya" (Harun Nasution) , 1986: 7).

Khawarij understood the article as suatu agavorku mutlak bagi pemuta pemuda yang mengadanar arbitration, yaitu tidak medilihan hukum sasai dengan apa yang telah telah oleh oleh Allah dalam al Qur'an adalah suatu perbuatan dosa be.
Persoalan Orang Berbuat Dosa in Sar Inina Yang Belaman Tiga Aliran Theology in Sar Dalam Islam, Pertama , Aliran Khawarij Yang Menyatan Orang Berbuat Dosa in Sar Adalah Kafir Ataw Murtad (Unbelievers). Therefore, it is based on the integration or culture of Islam.
Aliran kedua adalah aliran Murji'ah . Aliran ini lebih toleroj darabi khawarij yaitu dengan esmanan bahawa orang yang perbutan dosa be sar tatp masih masih mukmin dan bukan kafir, diampuni atau tidak perbuatan dosa be sar it Allah-lah yang tetila.
Dan Aliran Young from Tiga Adalah Aliran Mu'tazilah. Aliran Mutazilah to answer the problem dosa besar dengan tegas tidak nemaparam ket tua aliran d atas. Bagi Merka Orang Yang Berbuat Dosa Kibukan Bukan Kafir and Bukan Pula Mukmin. Manu'ut Mu'tazilah Menara Berada Di Du'a Posi D'Antara Muqmin Dan Kafir Ataw Dalam Istalah Al-Manzilah Bayna Al-Manzilataini (The Space Between Two Places).
Dari sejarah aliran mu'tazilah inina yang pekalan pikakan rational di kalang kaum muslim (Sendekiyawan/Muslim Ulama). Oleh karena itu, menggunakan sejarah sejarah per-kembangan picakan reasonable dalam islam dengan mengunakan sejarah serahan kamangan dan kamangan kam mu'tazilah serta consep reasonable dalam gehaidaung aliran mu'tazilah.
Aliran Mutazilah Ini appeared in Bani Umayyah government and Bani Abbas had masa yang kukup laman menghebohkan keislaman pukkan. Kaum Mu'tezilah merupakan golangan yang selalu merupakan pesalan-persoalan theologi yang lebih deepa yang bahasa philosophia dengan selalu mengalan akal untuk mebahasnya, sehaga banyak orang yang saymanita menaka adalah Islamalis "kaum".
When Hasan al-Bashri was born in the area of ​​" Halaq " in Eitizal, His Highness Joseph Sueib Mengutip Muhammad al-Sihrastani (died 548 AH/1153 AD) Yaitu Dalam Kitab "Milal wal Nehala Jiyabay" said the following:
"Seorang Pesorang Datang Halaqah Halaqah Hassan Al Bashri and Seorang Sol: "I am the Imam of Agama! Dewasa ini lahir suatu yang menyatan para pelican keiliyya berat (al-kabair) adallah kafir. Sepiap kelam berat itu for manada kufur hinga for manada from lur dari lingam agama. Etullah Aliran Widi Dalam Hawreijh Sect. Dengan be gitu darahnya halal untuk munida. Dibalik itu lahir suatu group lagi yang manahan diri untuk pojadah pendant tentang pelica felikya berat itu tidaklah donitorkan iman. Merka Berpendirian Bahwa "Amal" Nahna Salah Satu Santi (Rukun) Baghi "Faith". Yustu keiman tidaklah rusak dengan domana maxiat, seperti juga halnya dengan amal baik tidaklah ada perekenya pada hari mimidu bagi seorang kafir. This is Aliran Murgia. Maka bagaiman penatang anda tentang pesalan it?
Hassan al-Bashri Berdiam Dhri Sejurus Lamanya Sebulum Mapu Dukan Jawabanya. Pada Saat Itinya Seorang Muridna Yang Tarbesar Dan Tersayang, Washil Ibn 'Ata', Maju Ke Depan Dan Kilikita : Manuut Pendantku, Pelikan Persuas Keriam Berat (Al-Kabayr) Itu Bukan Mukmin Murni Dan Bukan Kafir Murni, Tepai Sani Berada. dua possi (manzilah but al-manzilitain), yakni bukan muqmin and bukan kafir!
Member Sahabis Jawaban Itu Iya Poon Bangkit and Ber-Pindah Teatt Pada Salah Sebuah Serambi Masjid Agung Basrah Itu and Menguraikan Pokok Penistianya from Pada Jamaah Yang Mengerumunya. At that time, Hassan al-Bashri uttered a famous phrase in the history of Islam: "Ihtazala an-Nawashilu" which means " Washil tallah separated dhri dari kami ". (Joseph Suib, 1982: 188-189)
Sange Manurut Harun Nasushan Bahwa Warangan Makam Versi Panaungan Nama Mu'tazilah Tezilah D'Antarania:
  • Manut al-Baghdadi, Washil and his friend Amr Ibn Ubayd D'Usir Oleh Hassan al-Bashri Dari Majlisna Karena Adanya Pertikayan Antara Menga Menangi Pesalan Dhri Dari Dari Hassan al-Bashri and Menara Besert Bahilianya Mekut Kam Fanhu Merka or Islam Berang. Menurut Mereka Orang Sukana Ini Tidak Mukmin and Tidak Kafir.
  • Another one mentioned by Harun Nasushen is Tasi Kutu Zadah, who says that Qatada Ibn Damah Suatu Hari Mesal from Masjid Basra and Menju from Majlis Amr Ibn Ubayd Yang disangkanya Majlis Hasan al-Bashri. Salahta dilihat edahili bukan majlis hasan al bashri mudya dia tembini ed for bari test itu sambil kali: "ini kam mu'tazilah" northja itu, kata tasi kutu zadah, menara kam mu'tazilah.
  • Menuut theory lain name Mu'tezilah bukan belamandari dari baboon Hasan al-Bashri, tepai dari kata i'tazala yang yang diyakan dapagan-orang yang mengasingkan diri dari pertikaian yang hapada pada zaman 'Uthman bin Affan and Ali bin Abi Talib. Akan Tepa Mereka Le Bih Memusatkan Pada Ataman Pada Ibada and Ilmu Dijanjan.

Dalam Pemkuskan from Kmbanganan, Pemuka-Pemuka Mu'tazilah for Bih Baniak Mempergunakana Ratio. Mereka permanya pada saksatu body yang diananguradkan tuhan kepada manusya. However, menya tidak menyampinkan akan wahyu truth, menya tetap menggunakan wahyu sebagai rahkan dalamaan suatu pasalangan tentang religiomi. Kaum Mu'tazilah kaum yang tidak kepada kepada are accused of being revelations (orang yang tidak suka kepada kaum Mu'tazilah) because of what they see. memakai rational thinking.
Kam Mu'tazilah, in fact the Grandfather of Penafsiran Method Susi Al-Qur'an Yang Diwana Sama Seperti Halgna Yang Method Yang Diwana Oleh before Islamic scholars. Akan tepa yang membuat manaka menyampinkan wahyu yaitu dalam penafsiran ayat yang in ribakan tentang theology, kam mutazilah lebih bayak memakai rational thinking. Hail kam kam orientalis, yang yang bahasa pada edrasan classical Islam, kam mutazilah debiri nama kam rational Islam.
Pemuka-Pemuka Mu'tazilah Bahwa Body Tidak Mengatai Segala Hal confirmed. Akal masih mbekan wahyu segaga literature untuk mengatai perinchian dari apa yang dapat dengita sekara garis besar, selain itu wahyu masih sangat be sarakan untuk nbuskan apa yang telah dengita body. Dalam kata line untuk membuat wajb 'aqli menjadi wajb syari yaitu wahyu datang untuk amigadik (mengetahui) apa yang telah sikwad body.
Statements Demi tersebut, maka secara sajmili kaum Mu'tezilah tidak Ayat-Ayat Al-Qur'an Dengan Saimant bahwa Ayat itu tidak benar kalau tidak dari Tuhan. Akan tepai merka semakan grand-grandparents remembered the preacher Wahyu Yang Mutlak in Nar.
Pada Bahini Kam Mu'tazilah Bahinikan Bakari Arti Lafzhi Dan Nihkek Arti Majazi Atau Metaphor Dari Ayat-Yang Begatup. Sikap Inni Pada Gaimtuna Dapata Pada Aliran-Aliran and Mazab Yang Ada Dalam Islam Both Di Kalanga Ahli Tafsir and Ahli Hukum, Kumang Di Kalanga Theologian, Philosopher and Sufi Islam. The only difference is in Kaum Mu'tazilah, Kaum Philosopher and Sufi Lebih Banyak Nimok Arti Majazi Dari Ayat-Ayat from Timbang Golongan-Golongan Islam Lineage.
Ajara-Ajara Flexibility, Freedom, Serta Tangun Jawab Manusiya Atas Perbutanya, Rationality and Naturalness
Ajaran-Ajaran Mu'tazilah Zeleta Sekian Lam Dijauhkan Ataw Diasingkan Oleh Umat Islam Oleh Umat Umat Yang Mmusuhinya Dengan Keling Warangal Kaumana Kepada Kam Mutazilah. Pada Awal Abad from Sembilan Bellas Masehi, Manatan Pemuda-Pemuda Pembaharu Dalam Islam Timbu from Mbali Kepada Aliran Mu'tazilah Yang Reasonable Itu, Dan Dikarillah Buku-Buku Yang Dikarang Oleh Kam Mu'tazilah Sendiri. Dari Buku-Buku Karangan Kam Mutazilah Mereka Mengatai Ajaran-Ajaran Kam Mutazilah Dari Sumber Aslinya. Tuduhan Yang Silawa Lain Tidak Ekhlemana Sosian Dengan Ajaran Mu'tazilah Yang Samaa-na. Dan Pada Abad Kedua Puluh Masehi, Bayak Kasantara and Ulama Yang Mengsteab Mu'tazilah.
Di mesir killah bayak simpedan kambali, dibaa berutima buku-buku karangan kaum Mu'tezilah In fact, the book is written in the form of paragraphs but it is written in the form of a thick book. Dan Persadaman Ummah Islami in Dunya Arab, Pakistan and India Tadang Kam Mu'tazilah Talah Bayak Kambali. Tokoh-Tokoh Utahana Dalam Islam Talah Ada Yang Mehna Paham Yang Sama Dengan Mutazilah D Antara Jamaluddin Al-Afghani in Afghanistan, Muhammad Abd Dari Mesir and Syed Ahmed Khan in India.
Keterangan-keterangan yang shows that there is a rational construction in Islam, yaitu dengan mengungpak sedik sedugi aliran-aliran in Islam, especially aliran Mu'tezilah yang lebih mõimsertakan diri dalam Dunya Pishkan philosophy. Kiqutsartan Mu'tazilah Dalam Dunya Pishkan Philosophy Delilah Pada Ahir Gebermandah Bani  Umayyah and Pada Masa Gebermandah Bani Abbas, Dimana Pada Saat Itu Philosophia Unani entered Aliran Picanan Muslim Melalui Ibidarisan Russia in Syria Yang D-Pengaruhi Philosophia Unani.
Imam Muhammad Abu Zahara Bahwa Mu'tazilah Bayak Sikey Dan Menguk Philosophy Unani Dalam Mengekam Anagasa-Landasan Paham Mereka says. So itu katan dari the origin of the argument to logic. (Imam Muhammad Abu Zahra, 1996: 156)
Dalam Aliran Mutazilah Ada Lima Dasar Atau Principis Yang Merupakan Ajaran Princip Bagi Kam Mutazilah. Pada kelima principe teretu dapat sukukada suatu sukuk rationalism, yaitu rationalism yang tuduk yang judgung diri dengan berekusha wahyu. Kalima Dasar Atau Principle Mu'tazilah Itu Segaga Beringu:
  1. Al- Tawheed, Yaitu Mahasan Tuhan Mrupakan Inti Paham Mu'tazilah. Mereka rikan dengan kuat kepada paham-paham yang membuat Tuhan tidak unik lagi, semisal andanya sifat, anthropomorphia, beautiful view, Adanya yang Qadim Selain Tuhan and so on. Mereka menyatak bahwa Tuhan itu betul-betul merupakan zat yang tunggal and zat yang only. There is nothing like God.
  2. L- ' Adl , Yaitu Kumatu Tuhan, Paham Khutama Tuhan Mengandung Arti Kiunikan Tuhan Dalam Perbutanya. Twenty tuhanlah yang pudaka. Haya yang berbuat adil, dalam arti segala silan and perbutan tuhan tidak bisa langangang dengan paham keidan. Dari paham inina yang mendia titik tolak pwikkan reasonable kam mu'tazilah mengei impatat-pendapat religion touch you. Dari Ajaran Dasar Keladan Tuhan Inina Tumbuk Paham Liberasan Manusia Dalam Velihan and Perbuatan, Paham Manusia Sakbaran Jawab Atas Perbuatan and Kelakuwanna etc. Oleh Karena Itu Kam Mu'tazilah Lebih Kondong Akan Faham Qadrayah Dan Menuru Kam Mu'tazilah Faham Inilana Yang Pasaya Dengan Faham Keidan Tuhan.
  3. Al-Wad w al-Wad (Janji dan al-Hamatan). Dasar Ajaran Ini Saimant Bahwa Tuhan Tidak Dapat Mekutup Adil, Jika Tidak Sarikan Pokok Kepada Orang Yang Berbuat Baik and Jika Tidak Mengukum Orang Yang Berbuat Burk. Keadilan menghendaki supaya orang yang faltika by Rebbe Sukuman and orang yang berbuat bayk by Rebbe Upah, Samsada Djanjikan Tuhan.
  4. Al-manzilah bayna al-manzilatin , yaitu pozizi mendeng baghi ​​sin kajak dosa besar, tidak pozizi muqmin dan tidak pozizi kafir, tepai pozizi Muslim yang langat d antara biraya. Tidak posi surga tidak pula posi siksa berat di neraka, tapai posi siksa ringan yang tulak d antara keduya. Inilah Keidana Manuru Paham Mu'tazilah.
  5. Al-Ama bi al-Maruf wa al-Nahi an al- Munhar, Yaitu Perintah Berbuat Bayk Dan Banrangan Berbuat Jahat. Ajaran Dasar Kelima Ini Pulakanya Erat Moral Construction. Pembinan moral ini dapat dilihat dari pengertian menekah tentang iman yaitu suatu pengakuan yang harus be tutu dengan perbutan baik.

Ajaran-Ajaran dasar they remembered it, betaputa lihanya kam mu'tazilah dalam mengunakan bahasa logic yang bartmu pada kusakta ratio manusiya. Kekata Bahasa Logic Kaum Mu'tazilah yang diungpakkan dalam adarikan in forum-forum or majlis-majlis discussion membuat binngung para pakiti serving, sehaga munpulg turanga-tangapan controversy yang menyudutkan.
Pendapat-pendapat kaum Mu'tezilah sering mandat kecaman keras dari lawan mereka (para pemuka aliran dalam Islam), bahwa kusana-tuduhan radical dan menyudutkan. This means that Mutazilah Aliran Aliran Yang menympang dari Islam et dengan megili tak disenangi oleh umat is considered as Islam especially in Indonesia.
Pendangan mahigliti timbul karena kam mutazilah taksama tidak perian kepada wahyu dan hanya makikan peresana yang ergirdan dengan pentaran aqal. Akan tepai pada bahini kam mutazillah tidak hanya memakai rational argument, tepai juga memakai Ayat Quran and Hadith Prophet. But itu sebagai sebagai usaha untuk mmangana pensian mereka and sebagai sebagai suatu sorry belaka yang killer.
Pada Bahini Kesalahpahaman Tadapang Aliran Mu'tazilah Tumbuk, Utahkan Adalah Kurang Minang Para Muhammadan Ataw Para Sendekiyawan Muslim Untuk Membaka Dan Delmanuen Buku-Buku Mu'tazilah Di Perguruga-Perguruan Islam, Mullah Mulai Dari out of -20; dan itu pun hanya di pergurau specific pergurau di Al-Azhar Cairo. Salam itu yang banyak dibakan buku-buku religious scholars yang dikarang oleh al-Ashari and al-Maturidi hostages; Dan Sebagai Lawan Mu'tazilah, Tulisan-Tulisan Mereka Tentang Ajaran-Ajaran Mu'tazilah Tidak Ilamat Bahasa Objective. Although dinaran pengarang itu ada yang tidak segan-segan menkap kam mu'tazilah preacher golangan kafir.
Lambat lawn from Patan, mulai bahiga karena adania in kannan and manipulation pikakan para sendekiyawan musliman dalam intellectual dunya and fraud zaman dalam ilum djanjani and technology. He is heavily influenced by Jamaluddin al- Afghani and Sheikh Muhammad Abduh, the modernizers of Islam. Mekululna para sendekiyawan, kamanara kamanara, bakan alim ulama yang mulai eating kam mu'tazilah should be marked.
Harun Nasushen Dalam Halini Saimant Bahwa:
"Ki langan ilmu djanjani and drunken technology. 1986: 60).

0 Response to "Sejarah Pemikiran Rasional dalam Islam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel